Dalam dimensi agama Islam, karakter berkaitan dengan akhlak. Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlaq yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Sinonim dari
kata akhlak ini adalah etika, moral, dan karakter. Sedangkan secara
terminologis, akhlak berarti keadaan gerak jiwa yang mendorong ke arah
melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran. Inilah pendapat
yang dikemukakan oleh Ibnu Maskawaih. Sedang al-Ghazali mendefinisikan
akhlak sebagai suatu sifat yang tetap pada jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada
pikiran.Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting, di samping dua kerangka dasar lainnya, aqidah dan syariah. Nabi Muhammad Saw. dalam salah satu sabdanya mengisyaratkan bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk menyempurnakan akhlak manusia yang mulia. Nabi Muhammad Saw. bersabda:
Artinya: “Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad).
Keharusan menjunjung tinggi akhlak karimah lebih dipertegas lagi oleh Nabi Saw. dengan pernyataan yang menghubungkan akhlak dengan kualitas kemauan, bobot amal, dan jaminan masuk surga. Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Amr:
Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik akhlaknya … (HR. al-Tirmidzi).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa akhlak Islam bukan hanya hasil pemikiran dan tidak berarti lepas dari realitas hidup, melainkan merupakan persoalan yang terkait dengan akal, ruh, hati, jiwa, realitas, dan tujuan yang digariskan oleh akhlaq qur’aniah. Dengan demikian akhlak karimah merupakan sistem perilaku yang diwajibkan dalam agama Islam melalui nash al-Quran dan Hadis.
Allah menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan yang terbaik yang harus dicontoh sikap dan perilakunya. Terkait dengan ini Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab (21): 21).
Allah memilih Nabi Muhammad SAW. sebagai teladan terbaik karena keluhuran budi atau akhlaknya. Semua yang diperintahkan Allah dalam al-Quran selalu pasti dilaksanakan oleh Nabi dan yang dilarang Allah dalam al-Quran pasti dijauhi Nabi.
Sifat-sifat khusus (akhlak) yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. maupun para nabi dan rasul yang lain adalah:
- Shiddiq, yang berarti jujur. Nabi dan rasul selalu jujur dalam perkataan dan perilakunya.
- Amanah, yang berarti dapat dipercaya dalam kata dan perbuatannya.
- Tabligh, yang berarti menyampaikan apa saja yang diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umat manusia.
- Fathanah, yang berarti cerdas atau pandai, sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yang dihadapinya.
- Ma’shum, yang berarti tidak pernah berbuat dosa atau maksiat kepada Allah. Sebagai manusia bisa saja nabi berbuat salah dan lupa, namun lupa dan kesalahannya selalu mendapat teguran dari Allah sehingga akhirnya dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
Akhlak Rasulullah tersebut menjadi dasar pelaksanaan pendidikan berkarakter islami di sekolah. Bagaimana sekolah menjadi lembaga pembinaan peserta didik sehingga menjadi manusia yang berakhlak dan berbudi pekerti yang mulia. Metode pelaksanaannya di sekolah harus disesuaikan dengan keadaan sekolah, lingkungan masyarakat dan kesiapan lembaga sekolah tersebut karena. Untuk pelaksanaan pendidikan berkarakter islami ini, seluruh aspek dan sendi-sendi sekolah harus sudah dimulai dengan kehidupan yang islami, mulai dari dasar dan dari awal hingga akhir.
Pengembangan pendidikan berkarakter islami dapat dilakanakan dengan memperhatikan beberapa prinsip.
- Identifikasi akar filosofis
- Pendidik / guru
- Al-quran sebagai sahabat
- Masjid sebagai pusat kegiatan
- Key Player
- Mobilitas vertikal dan horizontal
- Kerjasama antar lembaga
- Asrama
(Dukutip dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya)
Pengirim : Tomi Tridaya Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar